Beberapa bulan yang lalu nih, saya ikutan lomba Membuat Artikel Parade Cinta Tanah Air. (penting?)
Nah awalnya ga pede buat nge- send artikel saya ke panitianya. Because pas lihat artikel temen-temen saya nih pada seriusan. lah kalau artikel saya kesannya kaya curhatan saya tentang Indonesia..
Ternyata , artikel ini juara 5 Se Jawa Barat dan Banten!! Artikel ini juga terinspirasi dari buku nya Pandji Pragiwaksono "Nasional-Is-Me" . Artikel saya pun dimuat di koran Galamedia edisi September 2012. (tapi saya belum lihat korannya, soalnya itu juga dikasih tau temen kalo artikel saya dimuat di koran. hihi)
Ini dia artikelnyaaaa ....
Kenali,
Cintai, dan Kelola Potensi Indonesia untuk Memajukan Pembangunan Bangsa
“ Pokoknya nanti dimasa
depan saya harus jadi orang kaya, biar saya bisa keluar negeri! Saya mau ke
Korea, Jepang, Paris, Amerika sama Inggris! Nanti kalau sudah keliling dunia
baru keliling Indonesia.” itulah angan-angan saya dulu ketika saya masih kelas
X . Saya sangat antusias sekali untuk bisa menjadi orang kaya agar saya nanti
bisa pergi ke luar negeri.
Suatu hari saya
ditugaskan oleh guru bahasa Indonesia untuk menonton sebuah drama di Rumentang
Siang. Singkat cerita, setelah selesai menonton drama saya terpisah dari
teman-teman saya yang telah berada di Bandung Indah Plaza (BIP) dan saya masih
di daerah Kosambi. Saya pun memberanikan diri untuk pergi sendiri dari daerah Kosambi
menuju jalan Merdeka. Ditengah jalan, saya merasa kebingungan karena tidak tau
jalan mana yang harus saya ambil. Sampai kira-kira 45 menit kemudian akhirnya
saya berhasil bertemu dengan teman-teman saya di BIP dari hasil saya bertanya –
tanya kepada para pedagang mengenai jalan menuju BIP. Semenjak itu saya
berfikir, kok saya antusias sekali untuk pergi ke “luar negeri” padahal daerah
negaranya sendiri saja belum tau. Itu masih daerah Bandung, bagaimana dengan
Garut, Bogor, Jakarta, Bali, Yogya dan daerah yang lain. Hal itu mengajarkan
kepada saya sebelum ingin mengetahui diri orang lain kenalilah dulu diri
sendiri.
Itulah yang sedang
terjadi di Indonesia saat ini. Banyak orang yang mencintai budaya atau negara
lain sampai tidak mencintai atau mengenali budaya dan negerinya sendiri.
Sungguh ironis ketika remaja – remaja
yang senang menonton film Hollywood atau drama Korea kurang menghargai terhadap
film-film karya Indonesia. Sedih rasanya dengan banyaknya orang-orang yang
ingin bisa bahasa asing tapi dia tidak bisa dengan bahasa daerahnya sendiri.
Padahal, budaya dan bahasa daerah adalah
sesuatu hal yang bisa dijadikan sebagai identitas karena memiliki karateristik
dan ciri khasnya masing-masing.
Indonesia dengan kekayaan budaya, ras dan
sumber daya alam sering terlupakan oleh warga negaranya sendiri. Sangat tidak
tahu terima kasih dan tidak tahu diri bagi warga negara Indonesia yang tidak
mencintai dan menghargai negaranya sendiri. “Memangnya dia hidup dimana? Hidup
numpang di Indonesia, makan di Indonesia, nafas di Indonesia, buang air di
Indonesia.” Itulah kata-kata dari guru PKn saya yang masih terngiang ditelinga
saya sampai saat ini. Guru PKn saya berkata seperti itu ketika disekolah saya
sedang mewabah “virus korea”. Banyak sekali para siswa yang menyukai boy band
atau girl band sehingga dia terlalu fanatik. Sampai ada siswa yang berpendapat
bahwa musik Indonesia itu jauh beda kualitasnya dibandingkan dengan musik
Korea. Dia berkata bahwa musik karya Indonesia itu “alay” sedangkan karya Korea
itu bagus. Didalam hati saya berfikir, sebenarnya dia orang Indonesia atau
orang Korea, sampai-sampai dia memuji negara orang lain dan tidak menghargai
karya negaranya sendiri. Siswa tersebut bisa kita jadikan sebagai pelajaran,
bahwa kita jangan sampai menjadi warga negara yang lupa akan negaranya sendiri,
yang menurut peribahasa “kacang lupa akan kulitnya”.
Mungkin banyak orang
yang menilai bahwa Indonesia itu negara yang buruk, pemimpinnya korupsi, pelajar
sering tawuran dan lain sebagainya. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri dan
benar adanya. Tetapi selain dari segi negatifnya kita juga harus melihat segi
positifnya dari Indonesia. Kebanyakan orang-orang menilai buruk Indonesia
karena yang dia tahu hanya berita-berita buruknya saja yang dia dapat dari
media massa. Sedangkan segi positifnya kurang dilirik karena kurang
dipublikasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat kurang memiliki rasa
bangga dan rasa cinta kepada Indonesia. Padahal Indonesia pun memiliki
kelebihan-kelebihan yang patut disyukuri dan dikembangkan oleh warga negaranya.
Indonesia memiliki pulau-pulau indah yang belum tentu dimiliki oleh negara
lain. Indonesia adalah juaranya kompetisi robotik di Internasional. Indonesia
pernah meraih medali emas sebagai “The Absolute Winner” di olimpiade Fisika Internasional
pada tahun 2006 dengan bimbingan Prof. Yohanes Surya. Indonesia memiliki
kekayaan sumber daya alam yang melimpah walau pun memang pada akhirnya
emas-emas di Papua di kuasai oleh Amerika. Ibu Sri Mulyani , bapak BJ. Habibie
adalah orang-orang yang dikagumi oleh negara lain dan mereka adalah orang
Indonesia. (Sumber: Buku Nasional.Is.Me ; pengarang: Pandji Pragiwaksono)
Terkadang orang yang
menilai buruk Indonesia karena dia membanding-bandingkan keburukan negara
Indonesia dengan kelebihan-kelebihan negara lain. Ya jelas, gambaran yang
terfikirkan tentang Indonesia pastilah buruk. Contohnya dengan membandingkan
Indonesia terhadap Jepang. “ Jepang sangat cepat membangun kembali negaranya
setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom. Tapi Indonesia yang merdeka dari tahun
1945 sampai sekarang kondisi pembangunannya masih saja seperti ini.” Memang
kenyataan seperti itu, tapi orang yang berpendapat demikian berarti dia tidak
memperhatikan beberapa faktor. Dia tidak membandingkan luas negara Indonesia
dengan Jepang, jumlah penduduk yang ada, beragam suku bangsa dengan adat
daerahnya masing-masing, berapa banyak bahasa daerah yang ada di Indonesia dan
lain-lain. Dengan faktor – faktor tersebut jelas kalau pembangunan Jepang akan
lebih cepat dari Indonesia karena Indonesia memiliki lebih banyak rintangan
dalam melaksanakan pembangunan negara. (Sumber : Buku Nasional.Is.Me ;
pengarang : Pandji Pragiwaksono)
Itulah tantangan kita
sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia. Sebetulnya Indonesia memiliki
banyak potensi yang bisa membuat pembangunan Indonesia menjadi lebih maju.
“Jika kita memiliki
suatu keinginan, bayangkanlah lalu gambarkan sedetail mungkin dalam pikiran
kita. Ucapkan berulang-ulang dalam doa, maka kita akan mendapatkannya. Ucapan
yang berulang-ulang tersebut akan masuk ke alam bawah sadar kita dan kita akan
termotivasi untuk melakukan sesuatu.” (Sumber: Buku Mestakung Sukses Meraih
Impian; pengarang Yohanes Surya)
Dengan kekayaan dan
keindahan alam yang dimiliki Indonesia bisa kita manfaatkan untuk pembangunan
ekonomi Indonesia dari bidang wisata. Mungkin keindahan alam yang terkenal di
dunia dari Indonesia adalah Bali. Padahal keindahan alam yang ada di Indonesia
tidak hanya Bali. Bila setiap warga dari tiap daerah mengembangkan potensi
daerahnya masing-masing, mungkin bisa menambah devisa negara dari bidang
pariwisata. Hal itu pun akan meningkatkan pembangunan perekonomian. (Sumber:
Buku Nasional.Is.Me ; pengarang: Pandji Pragiwaksono)
Dari segi geografis,
Indonesia termasuk daerah yang strategis untuk jalur perdagangan. Seharusnya,
dengan daerah yang strategis itu Indonesia lebih mengembangkan potensi
ekspornya dari pada impornya. Jangan sampai masyarakat Indonesia sendiri lebih
memilih produk luar dibandingkan produk dalam negeri. Seperti kondisi sekarang
ini, produk- produk china tersebar disemua toko dan menyingkirkan produk
Indonesia, sayuran impor mengalahkan sayuran petani dalam negeri, mengimpor
garam dari India padahal Indonesia sendiri negara maritim yang pasti bisa
memproduksi garam sendiri.
Tidak ada kata
terlambat untuk membangun bangsa ini menjadi lebih maju. Bukan salah negara
Indonesia jika Indonesia kondisinya seperti sekarang ini, tetapi ini adalah
salah para pemimpinnya dan warga negaranya yang tidak mau mencintai dan memperjuangkan
kemajuan bangsanya. Seperti kata Glenn Fredly “Bukan salahmu jika kamu
dilahirkan ketika kondisi Indonesia seperti ini...”. Ya, inilah tanggung jawab
kita untuk melakukan perubahan yang lebih baik terhadap pembangunan bangsa
Indonesia. Seperti yang dikatakan dalam Al-Quran, surat Ar’Rad ayat 11, yang
artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Mari kita buat pembangunan Indonesia ini
menjadi lebih maju sehingga Indonesia dipandang terhormat oleh dunia. Kenali
Indonesiamu, tanamkan rasa cinta dan bangga dalam diri kita kepada bangsa
Indonesia sehingga kita termotivasi untuk bertindak, kelola potensi yang ada
dalam diri kita sehingga kita pun dapat mengelola potensi yang ada di
Indonesia. “Sejatinya tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha”
(Andy F. Noya, Host Kick Andy).
Kalau gak percaya, buka aja link ini http://paradecintatanahair.wordpress.com/2012/09/26/inilah-semifinalis-penta-2012/